Senin, 21 Januari 2019

Peran IMMawati



 Oleh : Adinda Zakiyatun Nauvali - PK IMM FIKES UHAMKA

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan oleh Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh Allah Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa’(4) : 32)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebuah organisasi mahasiswa yang mengamalkan nilai Al-quran dan sunah dalam hidupnya. Termasuk di zaman millenial ini, akan tetapi banyak yang terlupa akan hakikat keberadaannya kini. Mereka terlalu asyik mengikuti peradaban yang sangat modern ini hingga melupakan perannya di masyarakat. Terutama mengenai fungsi perempuan dalam Ikatan.
Anggota perempuan dalam IMM sering dipanggil dengan sebutan Immawati. Panggilan tersebut, merupakan gelar yang diberikan khusus untuk perempuan yang ada dalam ikatan. Karena immawati memiliki peran penting dalam ikatan, Immawati sebagai mahasiswi yang juga menjadi role model tidak hanya dalam ikatan akan tetapi menjadi role model dalam lingkungan kampus. Menjalankan perintah Amar Ma’ruf Nahi Munkar terkhusus untuk para perempuan. Hal inilah yang mulai dilupakan oleh sebagian anggota immawati yang harus kita ingatkan kembali.
Immawati memiliki posisi yang sangat penting dalam peradaban, karena sebagai role model yang seharusnya menjadi contoh untuk ang lain. Jika kita telaah fungsi perempuan dalam buku yang ditulis oleh Badwi Mahmud Al-Syaikh menjelaskan bahwa perempuan memiliki peran sosial. Peran sosial di sini yaitu perempuan berperan dalam menjaga dinamika yang ada disekitarnya. Salah satunya peningkatan pendidikan untuk perempuan yang lain dan juga untuk menjaga agamanya. Immawati memiliki tugas rumah yang sangat banyak, terutama meningkatkan pengetahuan para perempuan untuk mempersiapkan generasi berikutnya yang berawal dari diri sendiri.
Karena sebuah perubahan berawal dari diri sendiri barulah bisa ia merubah lingkungannya. Maka dari itu immawati memiliki peran penting dalam perubahan, perubahan berawal dari proses belajar, maka dari itu immawati memiliki peran dalam pembuatan ruang untuk berdiskusi dan belajar bersama perempuan yang ada disekitar terutama dalam lingkungan kampus. Perempuan jika dijabarkan memiliki andil yang sangat besar dalam menjaga generasi berikutnya. Sebagai madrasah pertama untuk anak-anaknya kelak guna menjaga agamanya, diperlukan pengetahuan yang luas dalam mempersiapkan madrasah tersebut.
Hal ini didasari oleh firman Allah dalam Al-quran :
“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka bertutur kata yang benar.” (QS. An-Nisa’(4) : 9)
            Dari ayat ini kita diperingatkan untuk tidak meninggalkan keturunan yang lemah, maka dalam menjalankan fungsi perempuan nantinya yaitu sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya. Sudah seharusnya kita mempersiapkan diri untuk membuat generasi yang kuat. Karena Allah mencintai mukmin yang kuat, dengan mukmin yang kuat maka Islam akan terus berjaya dimuka bumi. Kedamaian akan terus terasa untuk seluruh umat manusia.
Immawati adalah sosok yang seharusnya mampu memberi contoh, untuk lingkungannya. Perlu ruang-ruang diskusi untuk immawati sendiri dalam membahas apa yang perl dilakukan dan dipersiapkan untuk generasinya dan generasi yang akan datang. Disinilah Immawati berperan penting, bukan hanya untuk ikatan tapi untuk generasi yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
                Al-quranul Karim.
            Al-Syaikh BM. 100 Pesan Terakhir Nabi Untuk Wanita. In: Kurniawan I, editor. VI. Bandung: Mizan Media Utama; 2013. p. 141.
            Al-Mubarakfuri SS. Ar-Rahiq Al-Makhtum - Sirah Nabawiyah. 1st ed. Ayu DS, editor. Jakarta: Qisthi Press; 2018.

0 komentar:

Posting Komentar